Catatan Remajaku

Undangan ZERO di GKJ 7 Juni 2008


Pertunjukan 7 Juni di GKJ, sebelum ke Praha dan Bratislava ZERO, sebuah usaha untuk tidak menyengketakan perbedaan bersama melangkah dengan tulus membina hidup yang lebih baik menghargai, menghormati serta memulyakan kehadiran orang lain. Lewat pementasan ini Teater Mandiri dan Putu Wijaya akan menohok hidung-hidung kita lewat karakter-karakter pemerannya.

Perang yang dikutuk hanya membawa kesengsaraan bagi yang kalah mau pun yang menang, masih terus saja berlangsung di mana-mana dengan berbagai alasan. Manusia membenci perang dan memimpikan perdamaian. Namun jalan yang ditempuh untuk mencapai perdamaian satu sama lain berbeda bahkan bertentangan. Dengan dalih menciptakan perdamaian, manusia pun akhirnya berkelahi untuk memenangkan upaya perdamaian yang dianggapnya paling benar dan adil.

ZERO adalah sebuah esei visual yang mencoba mengajak setiap orang untuk kembali ke wilayah nol tanpa keinginan tertentu kecuali menghormati dan mencintai sesama dengan berpegangan dari hati ke hati untuk mengakhiri peperangan.

Pada 10 Juni, Teater Mandiri akan berangkat ke Praha, Republik Ceko membawa pementasan ZERO dalam rangka: “50 let Kulturni dahoda mezi Indonesii a Cekoslovenskem”.(50 tahun kerjasama kebudayaan RI-Ceko) Pementasan yang diikuti oleh workshop untuk mengenalkan teater Indonesia di mancanegara itu akan diteruskan ke Bratislava. ZERO yang diciptakan pada tahun 2003, telah dimainkan di Tokyo, Taipeh, Hong Kong, Cairo, Singapura dan beberapa kota di Indonesia.

PEMAIN:

Yanto Kribo – Alung Seroja – Ucok Hutagaol – Wendy Nasution – Fien Herman – Bei – Kardi – Agung Wibisana – Umbu LP - Tanggela - Putu Wijaya.

MUSIK:

Moro (dan musik Harry Roesly & DKSB)

Pimpro:

Dewi Pramunawati

SUTRADARA:

Putu Wijaya

Teater Mandiri

TEATER MANDIRI

Teater Mandiri didirikan pada 1971 di Jakarta. Mula-mula hanya membuat pertunjukan untuk televisi, kemudian mulai main di TIM sejak 1974 dengan naskah ADUH. Pada 1989 mulai main di GKJ dengan naskah WAH. Sejak 1991 Teater Mandiri lebih memusatkan penampilannya ke mancanegara. Pementasan sudah dilakukan di Tokyo, Kyoto, Hong Kong, Taipeh, Singapura, Cairo, Hamburg, Brunei, New York, Middle Town. L.A dll.

Teater Mandiri bukan organisasi tetapi sebuah komunitas peguyuban, tempat mengembangkan jati diri. Teater bukan tujuan, tetapi alat untuk mengembangkan, menumbuhkan dan menemukan diri. Teater Mandiri mendasarkan kerjanya pada “Bertolak Dari Yang Ada” untuk menciptakan “Teror Mental”.
Mohon dukungannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment