Catatan Remajaku

Hemat Tanah Kuburan Ala Bang Ali Sadikin


Beberapa hari silam, Indonesia disirami banjir airmata oleh berpulangnya Bang Ali, julukan mantan Gubernur DKI Periode 1966-1977. Tokoh satu ini memang unik, berbeda, dan sangat kontroversial. Dengar saja ide-idenya sewaktu menjabat Gubernur, para pelacur di Jakarta dilokalisasi, Judi disediakan tempat atau diizinkan dengan syarat tertentu, dan seterusnya. Tentu saja, ide ini dari satu sisi benar, tapi sisi lain dianggap mengancam moralitas atau keyakinan. Tapi Bang Aii adalah Bang Ali, seorang pria yang kukuh, keras dan konsisten. Bahkan pada saat kematiannya pun ia tetap konsisten menjalankan idenya yang jenius: kuburan ditumpangkan!

Atas permintaannya pula, ang Ali dimakan ditumpangkan di makam istrinya yang pertama Nani. Artinya, dalam satu liang lahat, Bang Ali dimakamkan bersama istrinya tersebut. Pada saat orang lain berpikir ulang untuk dimakamkan dengan cara seperti itu, Bang Ali memilih caranya sendiri. Ia telah berhemat beberapa meter tanah Jakarta yang semakin sempit, sebagaimana gagasannya tentang pemakaman tumpang agar mengirit tanah Jakarta. Ini gagasan terakhir yang diberikannya buat Jakarta, Indonesia, yang bisa ditiru.
Bang Ali memang pria sejati yang konsisten hingga akhir hayatnya. Selamat jalan Bang Ali! Selamat Jalan Jenderal! Doa kami mengiringi perjalananmu!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment